Thursday, October 10, 2013

SRAM

Post : 10 Oktober 2013

SRAM

Istilah SRAM berasal dari bahasa Inggris, merupakan kependekan dari Static Random Access Memori (bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi Memori Akses Acak Statik). SRAM termasuk jenis memori semikonduktor. SRAM banyak diaplikasikan pada cache memory dalam sebuah chip prosesor dan untuk buffer data pada sebuah harddisk. SRAM merupakan memori volatil (volatile memory), yaitu memori yang hanya dapat menyimpan data bila mendapat sokongan daya listrik terus menerus. Jika sokongan daya dihentikan, data yang semula tersimpan hilang dengan sendirinya. Dengan kata lain dapat dijelaskan bahwa penyimpanan data di dalam SRAM tidak bersifat permanen, tetapi bersifat sementara, yaitu saat mendapat sokongan arus listrik saja atau ketika komputer dalam kondisi ‘on’. Itulah sebabnya, SRAM digolongkan sebagai memori volatil (volatile artinya mudah menguap atau mudah berubah). Contoh lain memori volatil adalah DRAM (Dynamic Random Access Memory). Kesamaan SRAM dengan DRAM antara lain, keduanya tergolong memori volatil. Perbedaannya, DRAM didesain menggunakan satu transistor dan satu kapasitor untuk menyimpan setiap bit informasi (satu bit data) dan memerlukan ‘refreshed’ (penyegaran) secara periodik agar tetap mampu menyimpan data, sedangkan SRAM didesain menggunakan transistor saja tanpa kapasitor, yaitu menggunakan desain cluster enam transistor untuk menyimpan setiap bit informasi, dan tidak memerlukan refreshed seperti pada DRAM. Desain inilah yang mengakibatkan SRAM menjadi lebih cepat dan beaya produksinya lebih mahal dibandingkan DRAM. Waktu akses SRAM dapat mencapai dua nano detik (nano second) atau bahkan kurang dari dua nano detik.

Yang dimaksud refreshed (penyegaran) disini dapat dijelaskan sebagai berikut: ,br/>

Pada memori dinamis (DRAM), muatan pada kapasitor akan melemah setelah beberapa milidetik, sehingga perlu disegarkan kembali secara periodik dengan cara membaca lagi isi atau muatannya sebelum muatan itu terlalu lemah untuk dideteksi lagi, kemudian menuliskannya kembali ke alamat (address) yang sama. Dengan demikian, data yang tersimpan pada DRAM dapat dipertahankan selama komputer masih nyala.

Pembagian SRAM berdasarkan jenis transistornya
Berdasarkan jenis transistor yang digunakan, SRAM dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

o Bipolar

SRAM yang menggunakan transistor biasa. Konsumsi energi (listrik) SRAM jenis ini cukup besar, tetapi memiliki akses yang sangat cepat. Pada saat ini, SRAM bipolar jarang digunakan.

o CMOS (Complimentary Metal Oxide Semiconductor)

Pada saat ini merupakan jenis SRAM yang paling banyak dipakai.

Pembagian SRAM berdasarkan fungsi
Berdasarkan fungsinya, SRAM dapat dibagi menjadi:

o Asynchronous

Data masuk dan data keluar dikendalikan oleh perubahan address, tidak bergantung pada frekuensi detak (clock frequency).

o Synchronous

Address, data masuk, dan sinyal kontrol lainnya berkaitan erat dengan clock signal. Seluruh waktu ditentukan oleh waktu naik/turunnya clock.

Pustaka : Wiki.org

0 comments:

Post a Comment

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | JCPenney Coupons